Mlaten Update
Berita Terbaru

Topeng Raksasa (Gebyar Budaya Parade Reog Ponorogo)

Dalam Rangka Melestarikan Seni Budaya Reog Ponorogo Yang Merupakan Budaya Asli Indonesia,yang Pernah Di Klaim Oleh Malaysia Sebagai Budaya Mereka. Saksikan Dan Hadirilah Pertunjukan Akbar Gebyar Budaya Parade Reog Ponorogo Di Lapangan Kecamatan kalitidu.


Hari : kamis
Tanggal : 15 Oktober 2015.
Jam : 13.00 s/d selesai
Tempat : lap. Ds. Panjunan ( belakan pasar kalitidu)


Ingat Jangan Terlewatkan…..


Dengan Berbagai Atraksi :
1. Tari Jatil
2. Warok Ponorogo
3. Atraksi Barong
4. Atraksi Kucingan
5. Gebyar Reog Bersama
6. atraksi manusia di serae mobil
7. bambu gila
8. warok di injak di atas beling kaca
9. nafas api raksasa…



di jamin Puas…..

Budaya gotong royong yang sangat melekat

terlihat dua orang yang sedang mengangakt deker.
Budaya gotong royong nampaknya masih sangat melekat di Desa Mlaten Kecamatan Kalitidu Kabupaten Bojonegoro. Terlihat dengan adanya salah satu kegiatan, dimana pada hari senin 12-10-2015 telah dilaksanakan kegiatan Gotong Royong untuk memperbaiki jalan yang telah rusak di makan usia.
Kondisi jalan yang telah rusak membuat masyarakat Desa Mlaten berinisiatif untuk melakukan perbaikan jalan yang dimilikinya, hal ini membuktikan bahwa perhatian dan partisipasi masyarakat Desa Mlaten guna membangun Desa masih sangat besar. Semoga kondisi seperti ini selalu terjaga untuk kemajuan Desa Mlaten.

PEMANFAATAN BENGAWAN SOLO ( KERAMBA IKAN)

seorang anggota petani ikan koziwara sedang memberi pakan ikan.
Bila dikelola dengan benar, sungai Pulau Banyak memiliki potensi yang luar biasa dan bisa menghasilkan uang dalam jumlah besar. Peluang yang sangat baik ini membuat lapangan pekerjaan bagi warga setempat juga.
“Sungai Pulau Banyak memiliki potensi fisik alam dengan kondisi aliran air secara pasang surut. Sungai itu memiliki kondisi surut pinggir sedalam 3 meter dan pasang dengan kedalaman 10 meter dengan kelebaran sungai berkisar 50- 60 meter,” jelas ketua kelompok ikan KOZIWARA.
Saat ini, keramba jaring apung (KJA) yang dikelola warga desa mlaten menjadi pusat percontohan bagi desa-desa lainya khususnya di daerah sekitar desa Mlaten sendiri.
Rasa ikan yang di besarkan di keramba tidak berbau lumpur atau tanah. Sebab, keramba tersebut jauh menyentuh ke dasar tanah serta airnya juga berganti.

pembuatan batu bata merah di desa mlaten

berkecimpung dengan tanah liat sudah biasa bagi kang dir, biasa orang-orang memanggilnya
(06/10/2015) Biasa orang- orang memanggilnya Kang Dir, Bagi lelaki 49 tahun ini, bekerja menjadi tukang pembuat bata merah sudah dilakoninya hampir sepuluh tahun lamanya. Dalam sehari jika cuaca sedang cerah ia bisa membuat rata-rata lima ratus sampai enam ratus biji dengan upah perbijinya tujuh puluh rupiah.
“Ya lumayan mas bisa buat ngasih makan anak istri,” ucapnya seraya tangannya terus mengaduk-aduk tanah.
Menurutnya, tanah merah yang dipakai untuk membuat bata sengaja di ambil dari salah satu tanah milik warga karena tanahnya yang bagus,  juga dikenal halusnya jadi jika dicampur dengan ladu dan sekam akan menghasilkan batu bata yang tidak mudah pecah.
Pembuatan bata di daerah Mlaten rata-rata memang menggunakan cara manual tidak menggunakan mesin cetak ataupun mesin penggiling tanah, untuk mengaduk tanah yang akan dijadikan batu bata yaitu dengan menggunakan cangkul.
“Disini hampir semua perajin memang menggunakan cara manual, tapi untuk kualitasnya ya tidak kalah-kalah banget sama yang dicetak menggunakan mesin,” tuturnya.//mfd

produk tas dari desa mlaten

Hy,,,,,,,,,Bidadari-bidadari cantik
Pengen tampil cantik dan elegan,,
Buruan nihhh pesan Tas-Tas Cantik  yang bakalan merubah duniamu hanya dengan harga 150.000 Sd 200.000an anda akan tampil lebih cantik
banyak juga model tasnya,,,

 
Copyright © 2013. KIM MELATI DESA MLATEN - All Rights Reserved
Kelompok Informasi Masyarakat